Thursday, April 11, 2019

Besaran dan Pengukuran

               Dalam kehidupan sehari-hari, seorang pedagang beras, buah-buahan, dan sayuran tidak lepas dari alat timbangan. Alat timbangan tersebut mereka gunakan untuk mengukur bobot barang dagangan mereka. Misalnya, seorang pedagang menimbang beras sebesar 50 kg. Apakah jenis timbangan sesuai untuk menimbang beras tersebut?. Kegiatan mebandingkan suatu besaran dengan besaran standar disebut dengan mengukur. Kemudian apa yang dimaksud dengan besaran dan mengapa besaran itu memerlukan satuan?

A. Besaran dan Satuan

      Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan. Jadi hal-hal seperti kepandaian, kecantikan dan kasih sayang bukanlah termasuk besaran fisis. Pada umumnya nilai suatu besaran dinyatakan dengan angka-angka diikuti dengan satuan. Satuan dasar adalah sesuatu yang nilainya ditetapkan terlebih dulu sebagai dasar untuk melakukan pengukuran. 

       Sejak dahulu, orang telah mengenal satuan untuk menyatakan besaran. Misalnya, untuk menyatakan panjang, orang-orang mengunakan satuan depa (rentang dua tangan), langkah kaki, dan jengkal. Tetapi, satuan tersebut tidak mempunyai ukuran yang pasti (bernilai relatif) karena ukuran panjang tangan, langkah kaki, dan jengkal anatara satu orang dengan yang lainnya terkadang berbeda. Tentu saja hal itu menimbulkan kesulitan dalam komunikasi ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan pengukuran. Untuk mengatasi hal itu, dibuatlah sistem satuan yang di bakukan. Maksudnya, satuan tersebut harus dapat diterima oleh banyak orang (universal), nilainya pasti dan tetap, serta mudah dipahami. Karena berlaku secara internasional, sistem satuan yang dibakukan disebut Sistem Internasional (SI). Berdasarkan satuannya besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan.

1. Besaran Pokok

               Merupakan besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain.Tabel berikut merupakan 7 besaran pokok beserta satuannya.

2. Besaran Turunan

             Besaran-besaran yang diturunkan dari besaran pokok disebut besaran turunan, besaran turunan diperoleh dari penggabungan beberapa satuan besaran pokok. Contoh besaran yang diturunkan dari besaran pokok adalah sebagai berikut:







Berikut merupakan tabel  beberapa contoh besaran turunan beserta satuannya

B. Dimensi

            Dimensi suatu besaran merupakan hubungan antara besaran itu dengan besaran-besaran pokok. Dimensi suatu besaran menunjukan bagaimana besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokok. Dalam fisika ada 7 besaran pokok yang berdimensi, sedangkan besaran turunan dapat dicari dari dimensi besaran pokok penyusunnya. Dimensi besaran pokok dinyatakan dengan huruf kapital atau huruf kapital yang diberi kurung persegi.
              Teman-teman dapat mencari dimensi suatu besaran lain denga cara seperti biasa. Untuk penulisan perkalian pada dimensi, biasa ditulis dengan tanda pangkay positif dan untuk pemmbagian ditulis dengan tanda pangkat negatif.
Sekarang, mari kita coba menentukan dimensi dari besaran-besaran berikut ini;

















C. Pengukuran

   Pengukuran mengandung makna proses mengukur, sedangkan pengertian mengukur adalah Kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran standar yang ditetapkan sebagai satuan. Pada saat mengamati atau mengukur sesuatu, sangat wajar jika terjadi kesalahan. Hal itu dapat terjadi karena pengaruh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam pengamat, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar pengamat. Selain itu, meskipun cara pembacaan dan alat ukur yang digunakan sama, hasil pembacaan antara pelajar satu dan lainnya dapat berbeda.
           Pada saat mengukur dengan menggunakan suatu alat, teman-teman menginginkan suatu hasil pengukuran yang paling teliti. beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran adalah posisi pada saat pembacaan skala, kemampuan alat, teknis penggunaan alat, serta faktor lingkungan yang mempengaruhi, misalnya suhu dan tekanan udara.
          Sikap pembacaan skala yang paling baik pada saat mengukur adalah tegak lurus. Sebaliknya, pembacaan dengan sikap mata condong terhadap skala atau jarum penunjuk akan menimbulkan kesalahan pembacaan. Kesalahan yang dimaksud adalah hasil pengukuran lebih besar atau lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Kesalahan yang diakibatkan oleh pembacaan skala yang tidak tepat dinamakan kesalahan paralaks 
          Dalam menggunakan alat ukur, teman-teman harus mengetahui sifat-sifat alat ukur yang digunakan, hal tersebut dimaksudkan agar teman-teman mendapatkan hasil pengukuran yang sempurna. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan teman-teman dalam pengukuran, yaitu aspek ketepatan (akurasi), aspek ketelitian (presisi), aspek kepekaan (sensitivitas), kesalahan matematis yang memerlukan kalibrasi, dan kesalahan acak (random errors).

D. AngkaPenting

        Eksperimen atau percobaan fisika tidak lepas dari angka-angka hasil pengukuran. Kebanyakan hasil pengukuran berupa angka-angka pecahan (tidak bulat). Sebagai contoh, pada pengukuran sebuah buku diperoleh data penjang 29,7 cm dan lebar 21,6 cm. Berapakah luas permukaan buku tersebut aturan dalam fisika?
      Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk angka terakhir yang ditaksirkan (diperkirakan). Dengan demikian, angka penting terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka taksiran sesuai dengan ketelitian alat ukur yang digunakan.
1. Penulisan Hasil Pengukuran
       Untuk menuliskan hasil pengukuran, ada aturan yang perlu diperhatikan. Aturan-aturan yang dimaksu adalah sebagai berikut:
a. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
    Contoh :
    432,4 cm         : mempunyai 4 angka penting
b. Angka nol yang terletak di antara dua angka penting termasuk angka penting.
    Contoh :
    35,05               : mempunyai 4 angka penting
c. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol dan terletak di deretan akhir termasuk angka      penting, kecuali jika angka sebelum nol diberi garis bawah.
    Contoh :
    1,250 g             : mempunyai 4 angka penting
    1.200 g             : mempunyai 3 angka penting
d. Angka nol di muka angka bukan nol, baik di muka atau di belakang koma, bukan angka penting.
    Contoh :
    0,25 cm             : mempunyai 2 angka penting
    0,0025 g            : mempunyai 2 angka penting
2. Bilangan Penting dan Bilangan Pasti (Eksak)
            Menghitung dan mengukur mempunyai makna yang berbada. Menghitung menghasilkan angka yang pasti (eksak), misalnya hasil perhitungan buah apel dalam keranjang sebanyak 125 buah. Adapun mengukur menghasilkan angkat penting, misalnya hasil ukur panjang suatu benda adalah 12,54 cm. Dengan demikian, bilangan pasti (eksak) adalah bilangan yang diperoleh dengan cara menghitung, sedangkan bilangan penting adalah bilangan hasil pengukuran.  
3. Pembulatan Angka
                 Terkadang, pengukuran dalam fisika menghasilka angka yang tidak bulat. Oleh karena itu, lebih praktis dan memudahkan perhitungan apabila bilangan hasil pengukuran dibukatkan.
                 Aturan pembulatannya adalah sebagai berikut:
 a. Angka yang lebih besar daripada 5 dibulatkan ke atas.
     Contoh :
     Angka 52,527 dibulatkan menjadi 2,53
 b. Angka yang lebih kecil daripada 5 dibulatkan ke bawah.
    Contoh :
    Angka 24,674 dibulatkan menjadi 24,67
 c. angka yang tepat sama dengan 5 dibulatkan ke atas apabila angka sebelumnya ganjil dan                   dibulatkan ke bawah jika genap. 
   Contoh :
   Angka 24,235 dibulatkan menjadi 24,24
  Angka 24,225 dibulatkan menjadi 24,22

4. Penjumlahan dan Pengurangan dengan Angka Penting
                Hasil penjumlahan dan pengurangan hanya mempunyai satu bilangan yang diragukan (angka perkiraan). Jika seluruh bilangan tidak digaris bawahi, angka terakhir adalah angka yang diragukan.


5. Perkalian dan Pembagian dengan Bilangan Penting
         Jumlah angka penting hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, atau gabungan di antaranya adalah sebanyak salah satu bilangan penting yang dimiliki angka penting paling sedikit. 



         





















demikian informasi yang bisa disampaikan, Terimakasi telah berkunjung, semoga membantu dan bisa bermanfaat untuk teman-teman semua😊💓

No comments:

Post a Comment